Total Tayangan Halaman

Selasa, 09 Oktober 2012

Keyakinanku

Agama adalah keyakinan, saat aku dulu dilahirkan aku bukan Islam, juga bukan Kristen apalagi Budha, setelah aku beranjak dewasa aku memilih mengikuti agama Ayah Bundaku (Islam), dan Islam yang aku yakini adalah ajaran yang bisa aku terima dengan akal sehatku, itu saja, selebihnya adalah urusanku sama Allah SWT.

Seorang temanku pernah bertanya, setiap orang berdo'a agar masuk surga, seandainya kit

a pakai akal bejat, kita berdo'a agar masuk neraka, apakah Allah akan serta merta memasukkan kita ke neraka? Apa jawabku?

Kun Fa Yakun, It will be will be. Jika Allah SWT sudah berkehendak kita (Islam) masuk sorga semua, bisa apa kita. Maka do'a mu agar dimasukkan ke neraka menjadi sia-sia. Begitu juga sebaliknya.

Aku hanya berusaha menjalani hidup dengan sebaik-baiknya, bukankah Allah juga menyuruh kita, "Nikmatilah hidupmu!". Insya Allah aku mungkin membuat dosa, karena aku manusia, bukan Malaikat atau Nabi, dan aku yakin aku tak bisa sembunyi dari dosa-dosaku. Bukankah Munkar dan Nakir selalu mendampingi kemanapun kita pergi?

BTW. Keyakinanku adalah Haq, bodoh jika aku meyakini tanpa dasar. Aku tak bisa menyebutkan ulama mana yang bilang Halal, yang mana bilang Haram, seperti juga aku tak bisa bilang, kenapa seseorang memilih Muhammadiyah atau NU, kenapa ada Sunni dan kenapa ada Syiah. Jika aku bisa memutar waktu, aku ingin bertemu Muhammad-ku, "Jawablah Muhammad, Islam apa yang aku yakini sekarang ini?"

Selasa, 14 Februari 2012

Untuk Istriku 3

Sekadar engkau tahu istriku
aku melihat sosokmu
sebelum engkau resmi menjadi istriku
cukup sekali sekilas dalam desiran hati yang beradu rasa gugup di sebuah senja di bulan Desember.
Saat kita dipertemukan dalam sebuah pesta Pramuka.
Cinta pada pandangan pertama

UNTUK ISTRIKU 2


Malam sudah tak lagi menjadi gelap, siang juga tak begitu terang
Aku tak tau lagi membedakan
Terkadang aku melihat jam, hanya untuk sekedar melihat jarum pendeknya
Akankah tiba waktunya, aku pasrah…
Aku diam dan tak berbuat apapun
Istriku… seandainya dulu tak kau pilih aku untuk mendampingimu
Akankah hidupmu se-legam sekarang ini

- Akhir Januari 2012 -

UNTUK ISTRIKU 1

Kita dulu hanya mengikuti arus dan suara angin
Tapi malam ini adalah tepat 20 tahun y.l saat pertama kunyatakan cintaku padamu
Sungguh...
Aku mencintaimu istriku
Dengan segala rasa yang tak teruraikan
seperti tetes air pada dinginnya malam yang telah menjadikannya embun
Semoga tak lekang seperti sang fajar

- Semarang, 13 Februari 2012 -